Banjir Besar Landa Banten, 2 Warga Tewas

Dua orang tewas akibat banjir besar yang melanda wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Serang, Provinsi Banten. Banjir yang menerjang sejak Jumat 13 Januari 2011 itu juga membuat jalan tol menuju Pelabuhan Merak, lumpuh.

Menurut berbagai sumber, banjir besar ini diakibatkan oleh meluapnya air Sungai Ciujung, Ciliman, Cimandiri, Cilemer, dan Cibunuangen. Di beberapa lokasi, seperti di daerah Ciujung, Kabupaten Serang, air menggenang hingga ketinggian 5 meter. Bahkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Suyadi Wiratmaja, mengatakan, banjir ini juga menyebabkan tanah longsor di Jalan Banten - Citorek sepanjang 1 km, sehingga satu rumah tertimbun.

"Total rumah yang terendam banjir di Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang mencapai 13.755 unit. Rumah-rumah ini tersebar di 97 desa dalam 29 kecamatan," imbuhnya, Minggu 15 Januari 2012.

Salah seorang warga yang tewas teridentifikasi bernama Jarmudi. Dia tewas akibat terserat derasnya air luapan Sungai Cibunuangen dan hingga Minggu petang jenazahnya belum ditemukan. Sementara satu korban lagi yang identitasnya belum diketahui, tewas akibat tertimbun longsor.

Suyadi mengatakan, banjir tak kunjung surut, bahkan meningkat, karena permukaan air laut cenderung naik. Apalagi karena cuaca pun masih berubah-ubah.

Banjir ini membuat sejumlah desa terisolir dan masyarakatnya mulai kekurangan pangan dan air bersih. BPBD Banten kini tengah berupaya keras mengevakuasi warga dan memberikan bantuan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelaparan dan banyaknya warga yang jatuh sakit.

 

Luapan Sungai Ciujung

Sementara itu, jalan tol menuju Pelabuhan Merak yang terendam banjir berada di Km 58.250, mulai menjelang pintu tol Ciujung, Serang, ke arah Merak sepanjang 500 meter. Air yang menggenang mencapai 50 cm, sehingga kendaran dari Jakarta ke Merak maupun sebaliknya, tidak dapat melintas.

”Dua jalur di Km itu lumpuh dan tidak bisa digunakan total karena tingginya air,” ujar juru bicara PT Marga Mandala Sakti, pengelola jalan tol Tangerang-Merak, Indra Wijaya, kepada Tempo, Minggu, 15 Januari 2012.

Indra mengatakan banjir disebabkan meluapnya Sungai Ciujung sejak Sabtu 14 Januari 2012, dan air terus meninggi sehingga merendam badan jalan tol. Hingga Minggu sore, air belum surut.

Untuk mengatasi hal ini, PT Marga Mandala Sakti mengalihkan kendaraan ke jalan arteri, sehingga kendaraan dari arah Merak dikeluarkan melalui pintu tol Serang Timur, dan kendaraan dari arah Jakarta dikeluarkan melalui pintu tol Balaraja Timur.

Pengalihan ini membuat Jalan Raya Serang dari Cikupa hingga Balaraja, macet hingga lima kilometer.



0 komentar:

Posting Komentar