Juru Mudi Costa Concordia Orang Indonesia

Schettino saat ditangkap polisi.
Ada kabar mengejutkan di balik terbaliknya kapal pesiar mewah Costa Concordia setelah menabrak gugusan karang di dekat pulau Giglio, Italia, pada Jumat 13 Januari 2012 lalu. Kabar tersebut adalah, ternyata juru mudi kapal nahas itu berkewarganeraaan Indonesia.

Seperti dilansir VIVAnews, Selasa 17 Januari 2012, menurut salah kesaksian kru kapal Concordia asal Indonesia, Teguh Haryono, juru mudi kapal mewah itu bernama Rusli.

"Saya ketemu dia di pulau Giglio, tak lema setelah penumpang dievakuasi. Saat itu Rusli terlihat sangat syok dan dengan sedikit gemetar dia bilang sama saya begini; "Tadi gue yang jaga"", jelas kru yang saat ini berada di Roma tersebut, dan dihubungi VIVAnews melalui sambungan telepon internasional.

Masih menurut penuturan Teguh berdasarkan pengakuan Rusli, diketahui kalau meski bertugas sebagai juru mudi, tugas Rusli hanya lah mengatur kemudi, sementara pengaturan koordinat laju kapal merupakan tanggung jawab para officer yang berpangkat lebih tinggi.

"Rusli tahu betul berapa derajat dia harus membelokan kapal, namun sebelum kejadian dia mengaku ada yang aneh dari instruksi para officer. Pasalnya, seharusnya dia membelokkan kapal sekian derajat, namun dia justru diperintahkan membelok sekian derajat. Itu sebabnya kapal menambrak karang dan lambungnya robek hingga sekitar 70 meter," imbuh Teguh.

Berdasarkan keterangan Teguh pula VIVAnews tahu kalau kemungkinan pada Selasa kemarin Rusli sedang diinterogasi kepolisian Italia sebagai saksi.


Kapal kapal kabur duluan

Saat kapal menabrak karang, di ruang kemudi kapal pesiar Costa Concordia yang berada di lantai paling atas, sedang ada pesta perpisahan karena salah satu officer akan meninggalkan kapal. Suasana saat itu sangat ramai. Selain itu, kapten kapal, Fransesco Schettino yang seharusnya siaga penuh di ruang kemudi, sedang makan di restoranbersama seorang wanita.

"Saya melihatnya di televisi. Pengakuan dia (Schettino) bahwa sedang di ruang kemudi saat kapal menabrak karang, itu bohong besar!" tegas Teguh.

Teguh juga memastikan kalau setelah kapal karam, Schettino dan para officer meninggalkan para penumpang dan kru dengan lebih dulu menyelamatkan diri ke pulau Giglio. Bahkan ketika kru masih sibuk menyelamatkan penumpang, sang kapten justru asyik minum kopi di pulau.

"Saat itu tidak ada yang tahu kalau dia adalah kapten kapal, selain kami," imbuh Teguh.

Schettino telah ditahan dan akan segera diadili dengan dakwaan berlapis, yakni pembunuhan tidak berencana, sebagai penyebab kecelakaan, dan pengabaian kapal ketika penumpang masih di dalamnya. Jika terbukti bersalah, dia akan dipenjara hingga 15 tahun.

Juru bicara Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Musurifun Lajawa, menjelaskan kalau ada enam orang warga Indonesia yang menjadi juru mudi di kapal Costa Concordia. Salah satunya Rusli.

"Mereka bekerja secara bergiliran (sistem shift)," jelasnya.

0 komentar:

Posting Komentar